BATU, iNewsGresik.id - Tim penilai Sinergisitas Kinerja Kecamatan (SKK) Provinsi Jawa Timur 2023, melanjutkan tinjau uji lapangan di kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).
Sebagai tujuan wisata, Kecamatan Junrejo memiliki progres pembangunan yang signifikan. Tidak hanya pembangunan nfrastruktur, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia serta program pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Kecamatan penghasil buah Tomat terbesar di Kota Batu ini, memiliki 33 praktik baik dan inovasi unggulan meliputi ketahanan pangan, pelestarian budaya, ekonomi kerakyatan, maupun administrasi kependudukan.
Namun, program perlindungan dan pemberdayaan Lansia tampak paling menonjol. Setidaknya ada tiga program yang langsung menyentuh lansia, yakni Damar Lansia (Bedah Kamar Lansia), Jus Lansia (Jumat Sehat Lansia), dan Lansia Smart (Semangat, Mandiri, Aktif, dan Produktif).
Camat Junrejo, Dian Saraswati mengatakan program Lansia Smart ini, menempatkan warga Lansia perempuan agar tetap aktif dan produktif melalui pembelajaran serta produksi batik. Program ini efektif meningkatkan kualitas hidup Lansia, baik secara fisik dan psikologis.
"Melalui Lansia Smart, diharapkan Lansia semakin bersemangat, percaya diri, mandiri, aktivitas fisik, dan produktif dalam berkarya,” ujarnya.
Dian Saraswati menambahkan sejak dimulai pada bulan Februari 2023, program ini telah memiliki Sebanyak 30 anggota lansia. Mereka berasal dari berbagai desa/kelurahan di Kecamatan Junrejo.
“Kami ajak lansia yang memiliki kemauan untuk beraktivitas bersama dalam aktualisasi diri dan pengembangan ekonomi,” ungkap Dian.
Jajaran Pemerintah Kecamatan Junrejo, lanjutnya memfasilitasi pemasaran Batik Lansia Smart. "Kami menyediakan sejumlah gerai untuk penjualan, mulai di pertokoan sentra oleh-oleh Kota Batu hingga gerai di hotel di Kecamatan Junrejo," terang Dian Saraswati.
Selain itu, Kecamatan Junrejo juga memiliki berbagai program lain yang banyak diikuti kelompok lansia. Seperti aktivitas seni budaya mealui program Bule Junrejo (Budaya Lestari Junrejo), fasilitasi pertanian melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), serta cipta kerukunan sosial dan moderasi keagamaan.
Sementara itu, Pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim, Azizah Kusuma Dewi, menilai program Lansia SMART cukup inspiratif. Tidak sekedar perlindungan sosial, tetapi juga fungsi pemberdayaan dengan lansia sebagai subyek.
"Dengan begitu, kelompok lansia mampu Menghasilkan produk yang bisa menambah kemandirian ekonomi para lansia tersebut,” jelasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait