GRESIK, iNewsGresik.id - Layanan bus Transjatim Koridor III yang melayani rute Mojokerto-Gresik semakin diminati masyarakat, termasuk warga Kecamatan Cerme. Namun, antusiasme ini tidak sepenuhnya terakomodasi, lantaran halte yang tersedia dinilai terlalu jauh dari permukiman padat penduduk.
Warga Cerme Lor, misalnya, harus menempuh jarak sekitar 3,3 kilometer untuk mencapai halte terdekat di Morowudi Cerme, atau bahkan sejauh 8,2 kilometer ke Terminal Bunder. Kondisi ini menjadi kendala besar bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan transportasi umum tersebut.
Jamuar, salah satu warga Cerme mengungkapkan bahwa keberadaan halte Transjatim seharusnya lebih dekat dengan permukiman padat penduduk.
"Halte terakhir masih di Jalan Raya Morowudi, terlalu jauh bagi warga Cerme Lor. Kalau ke Terminal Bunder, lebih jauh lagi," ujarnya, Rabu (115/1)
Senada disampaikan Dewanta, warga perumahan di desa Dungus. Ia erharap adanya halte baru yang lebih mudah dijangkau.
"Jarak halte sekarang sangat tidak ideal. Warga Cerme yang ingin menggunakan Transjatim untuk ke Gresik, Balongpanggang, atau Surabaya harus bersusah payah dulu," keluhnya.
Warga telah mengajukan permintaan penambahan halte melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik agar diteruskan ke Dishub Provinsi Jawa Timur. Sayangnya, hingga saat ini permintaan tersebut belum terealisasi.
Menurut warga, halte baru di wilayah padat penduduk akan meningkatkan pemanfaatan Transjatim secara signifikan.
"Kalau lebih dekat, warga pasti lebih sering menggunakan Transjatim. Sekarang jadi kurang efektif karena sulit diakses," tambah Dewanta.
Masyarakat berharap pemerintah segera merespons kebutuhan ini, mengingat pentingnya transportasi umum yang terjangkau dan mudah diakses bagi mobilitas mereka sehari-hari. Warga yakin, dengan penambahan halte baru, layanan Transjatim akan semakin optimal dan bermanfaat bagi masyarakat Cerme.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait
