GRESIK, iNewsGresik.id – Suasana haru menyelimuti Mapolres Gresik, Jumat (9/5), saat dua remaja yang diduga anggota kelompok gangster dipertemukan dengan orang tua mereka dalam konferensi pers yang digelar pihak kepolisian.
Ketegangan yang semula terasa mendominasi, seketika mencair ketika kedua orang tua hadir dan berhadapan langsung dengan anak-anak mereka. Kedua remaja tersebut, ABR – pelajar kelas X-1 – dan MT, remaja putus sekolah asal Desa Gadung, langsung bersimpuh dan menangis di hadapan orang tua masing-masing.
Mereka memeluk erat sang ibu sambil meminta maaf. Isak tangis pun pecah dari para orang tua yang tak kuasa menahan emosi melihat anak-anaknya terseret dalam kelompok gangster bernama “Gangster Remaja Cemen”.
Menurut hasil penyelidikan, keduanya hendak terlibat dalam aksi tawuran melawan kelompok lain, “Gangster Remaja Lidah Sepat”, yang direncanakan berlangsung di Surabaya.
Penangkapan terhadap dua remaja ini dilakukan tim Raimas Kalamunyeng pada Kamis dini hari, 8 Mei 2025. Mereka diamankan di Jalan Raya Randengansari saat dalam perjalanan menuju Surabaya.
Penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang melihat sekelompok remaja mencurigakan berkumpul di kawasan Perum Kota Baru Driyorejo. Merespons laporan tersebut, tim patroli Sabhara langsung melakukan penyisiran dan pengejaran hingga ke perbatasan Gresik–Surabaya.
Kedua remaja itu akhirnya ditangkap saat berboncengan sepeda motor. Sebuah clurit panjang yang sempat mereka bawa ditemukan ditinggalkan di area persawahan.
Polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor dan sebilah clurit. Atas tindakan mereka, keduanya dijerat dengan pasal terkait pelanggaran ketertiban umum.
Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif mengawasi anak-anak, terutama pada malam hari. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah perilaku menyimpang di kalangan remaja.
"Kami berharap keluarga bisa menanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Jangan biarkan media sosial atau lingkungan buruk merusak masa depan anak-anak kita," tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat kuat bagi para orang tua akan pentingnya perhatian, komunikasi, dan pengawasan terhadap anak remaja agar terhindar dari pergaulan yang menjerumuskan pada kekerasan dan kriminalitas
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait