GRESIK, iNews.id – Keganasan penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai dirasakan peternak di Kabupaten Gresik. Data Dinas Pertanian dan Peternakan Gresik, sampai Senin (9/5/2022) terdapat 13 ekor sapi yang mati diterjang penyakit tersebut.
Sapi-sapi yang mati itu terdeteksi dari peternak yang tersebar di Kecamatan Wringinanom dan Balongpanggang. Pemkab Gresik melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) mengajukan status kejadian luar biasa (KLB) ke Kementerian Pertanian RI.
Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anandito Putro mengaku, pihaknya sudah mengirimkan surat dan laporan terkait wabah PMK. Surat itu meliputi permintaan status KLB.
“Sudah kita kirim ke Ibu Gubernur tanggal 6 Mei 2022 sebagai lampiran surat ke Kementan RI,” ucapnya, Selasa (9/5/2022).
Dikatakan, wabah PMK di Kabupaten Gresik sendiri meluas. Sudah ada sekitar ada 729 ekor sapi yang terindikasi wabah PMK.
“Total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi 959 ekor, terindikasi sakit 729 ekor. Sembuh 10 ekor dan mati 13 ekor serta potong paksa 26 ekor,” ungkap Eko.
Kini, pihaknya melakukan langkah sebagaimana arahan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menutup pasar hewan dan melakukan isolasi hewan sapi yang terinfeksi.
“Hingga menyiapkan vaksinasiterhadap seluruh ternak dengan cakupan 70 persen serta pengobatan simtomatis pada ternak yang terjangkit,” pungkas Eko.
Editor : Ashadi Ikhsan
Artikel Terkait