Tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu mengingatkan pentingnya pemahaman kebangsaan ditanamkan di kalangan generasi muda. LaNyalla lalu mengutip pernyataan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantoro yang diucapkan 31 Agustus 1928, yang mengatakan ‘Jika anak didik tidak kita ajar dengan kebangsaan dan nasionalisme, maka mungkin mereka di masa depan akan menjadi lawan kita’.
"Sebab, penghancuran ingatan kolektif suatu bangsa dapat dilakukan dengan metode non perang militer. Caranya dengan memecah belah persatuan, mempengaruhi, menguasai dan mengendalikan pikiran dan hati warga bangsa, agar tidak memiliki kesadaran, kewaspadaan dan jati diri serta gagal dalam regenerasi untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional bangsa tersebut," tutur LaNyalla.
LaNyalla menjelaskan, cita-cita dan tujuan nasional bangsa tertulis dengan jelas dalam UUD 1945 naskah asli beserta penjabarannya, telah diubah secara brutal oleh mereka yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan tak memiliki pandangan tentang nasib bangsa di masa mendatang.
Karena itu, lanjutnya, ia tak pernah berhenti berikhtiar untuk membangkitkan kesadaran anak bangsa akan kekeliruan tersebut. Bahwa bangsa ini harus kembali ke sistem yang telah dirumuskan para pendiri bangsa.
"Yaitu sistem demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila. Di mana kedua sistem yang dirumuskan para pendiri bangsa tersebut adalah sistem yang paling tepat dan sesuai dengan watak dan DNA asli bangsa Indonesia," tegas LaNyalla.
LaNyalla menaruh harapan besar kepada para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik agar berada di garis terdepan untuk memperjuangkan pemikiran para pendiri bangsa kita.
"Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, mari kita kembali kepada UUD 1945 naskah asli untuk selanjutnya kita sempurnakan kekurangannya dengan teknik adendum," ajak LaNyalla.
Hadir pada kesempatan itu Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Gresik Prof Dr Biyanto M.Ag, Sekretaris Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Gresik Firman Susanto Noor, Spd dan anggota Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Gresik, Wawan Hermawan SE.
Hadir pula Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Nadhirotul Laily S.Psi., M.Psi., Psikolog, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemitraan Elly Ismiyah ST., MT, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Al-Islam Kemuhammadiyahan Suwarno, SE., Msi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, M In'am dan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait