Dalam surat wasiatnya, korban juga meninggalkan password HP miliknya dengan menggambar pola sandi HP. Hal ini diduga agar yang pertama kali menemukan dirinya tewas, bisa membuka hp korban dengan mudah.
Hingga kini belum diketahui apa yang menjadi penyebab pemuda itu memutuskan gantung diri dengan tali tampar plastik.
Namun sesuai surat yang ditulis, korban tidak mau kembali ke Kalimantan Timur, tempat dirinya berasal.
Kapolsek Benjeng Iptu Alimin Tunggal mengatakan, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan dalih tidak ingin menyusahkan keluarganya, seperti yang ditulis dalam surat wasiatnya.
"Surat tersebut berisi, permintaan maaf korban kepada keluarganya. Korban juga meminta agar dimakamkan dekat ibu kandungnya," ujarnya, Minggu (4/6/2023).
Iptu Alimin Tunggal menambahkan, sebelum bunuh diri, korban rencananya akan dipulangkan ke Kalimantan oleh kakaknya Rendra. Namun, sebelum diberangkatkan korban sudah ditemukan tewas gantung diri di kamar belakang rumah pamannya, Sholeh.
“Kakak korban akan memulangkan ke Kalimantan dengan meminta bantuan sopir truk. Lalu, tiba-tiba korban menghilang dan ditemukan meninggal terlilit tali tampar di lehernya,” ujarnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait