GRESIK, iNews.id - Kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu peserta yang lolos lima besar dalam lomba Sinergisitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan (SP2K) Provinsi Jawa Timur.
Keberhasilanya mengembangkan Mal Pelayanan Publik (MPP) Virtual yakni membuat tampilan virtual yang terhubung dengan semua layanan di MPP Sidoarjo menghartarkanya menjadi salah satu nominator.
Camat Taman, Makhmud, mengatakan MPP Virtual merupakan sebuah program layanan yang dibuat pada masa pandemi Covis-19. Dampak kebijakan Social Distancing, membuat tim di kantor kecamatan membuat tampilan virtual yang terhubung dengan semua layanan yang ada di MPP Sidoarjo.
"Dengan program MPP Virtual, warga bisa mengakses beragam layanan dalam satu tampilan," ujar Makhmud, saat dikunjungi tim penilai SP2K di Pendopo Kecamatan,Kamis (17/11)
Dikatakanya, ada 16 fitur layanan dan tampilan di MPP Virtual, yakni Sky View, Front, Front Office, Spot 1, Spot 2, Dispenduk, Lapor!, Sikoling DLKH/Dinas Pangan dan Pertanian, eSPPT, Dinkes dan PA, BPR Delta Artha dan BPJS, eSPPT BPPD, BPJS, PDAM dan Pertanahan, Polresta Sidoarjo, dan TB News.
"Pihak kecamatan bisa memantau dari dashboard admin jenis layanan yang diakses pengunjung MPP Virtual. MPP Virtual ini bersifat terbuka artinya tidak hanya warga Taman saja yang bisa menggunakannya," terangnya.
Kabiro Pemerintahan dan Otoda Setdaprov Jatim, Jempin Marbun menyampaikan selamat kepada Pak Camat Taman atas program inovasinya sehingga lolos lima besar SP2K propinsi Jawa Timur.
"Saya sampaikan Selamat kepada pak camat. Terus semangat mengembangkan inovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, penilaian lapangan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan motivasi agar kinerja kecamatan semakin meningkat dan terdorong memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Senada, Pj Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto, mengapresiasi Kecamatan Taman yang tampil mewakili Kota Udang berprestasi di tingkat provinsi. Bahkan Taman ini juga menjadi percontohan daerah lain di luar Jawa Timur.
"Buktinya hari ini bersamaan juga ada studi banding dari Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan,” tandasnya.
Peneliti inovasi dari JPIP, Ahmad Faizin Karimi, memberikan catatan terkait inovasi MPP Virtual ini. Menurutnya, meski pandemi melandai dan layanan tatap muka bisa dilakukan, tetapi virtualisasi MPP tetap punya signifikansi. Mobilitas dan aktivitas profesi penduduk perkotaan yang relatif sibuk membutuhkan terobosan layanan kependudukan melalui saluran teknologi.
“Tapi dari sisi sistem, MPP ini perlu banyak pengembangan. Misalnya soal lokasi server, integrasi data dengan sistem informasi Pemkab Sidoarjo, serta penyediaan ringkasan eksekutif yang mudah dipahami pengambil kebijakan,” ungkap pria yang menjadi salah sayu penilai.
Terlepas dari itu, lanjutnya, inovasi MPP Virtual memiliki keunikan dari sisi visual dan harus dikembangkan lagi agar bisa bersaing dalam kompetisi yang lebih tinggi.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait
