iNewsGresik.id - Pasien-pasien yang menjalani perawatan medis di rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Said Bawean dievakuasi ke sejumlah tenda darurat di depan gedung.
Evakuasi pasien mendesak dilakukan karena gempa susulan, hingga kini masih terjadi. Meski tidak menimbulkan guncangan kuat, tetapi warga mengalami kepanikan dan menjadi trauma.
“Tadi pagi, Saya menunggu saudara menjalan rawat medis. Tia tiba terjadi gempa lagi. Saya meminta pasien kakak saya Samsudin dievakuasi ke tenda darurat,” ujar Ely Asmawati dengan rasa cemas.
Ia menyebutkan selama tiga hari menunggu saudara menjalani rawat inap di rumah sakit tipe D milik Pemkab Gresik itu.
“ Berada di tenda darurat, lebih aman dan tidak was-was lagi," ujar ibu muda, asal Desa Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura.
Sementar itu, Direktur Utama RSUD Umar Masud Bawean, Drg Helizzamah, menjelaskan upaya evakuasi mendesak dilakukan seiring terjadinya gempa susulan yang masiih berlangsung.
“Kami telah berupaya memindahkan pasien ke ruang poli yang dinilai lebih kokoh. Namun, mengingat psikologis pasien yang masih trauma, mereka lebih memilih untuk dipindahkan ke tenda darurat,” ungkapnya.
Selain evakuasi pasien, RSUD juga tengah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyiapkan tenda darurat di sekitar rumah sakit.
“Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan mengingat potensi terjadinya gempa susulan lebih lanjut,” bebernya.
Akibat kejadian gempa tersebut, setidaknya terdapat 4 ruangan RSUD Umar Mas’ud yang rusak akibat gempa. Antara lain UGD, ruang bersalin, rawat inap dahlia, dan rawat inap bougenville.
“Ruang lainnya yang berpotensi rusak saat ini kami kosongkan,” terangnya.
Kendati demikian, ia menyebut seluruh stok obat masih dalam kondisi aman, dan peralatan medis tetap dapat digunakan dengan baik.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi di RSUD Umar Mas’ud Bawean Gresik pasca-gempa susulan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait
